Makna Lagu Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita
Bangsa ialah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat istiadat, bahasa, dan sejarah. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa.
Seperti diketahui, di Pulau Sumatra terdapat suku-suku Aceh, Batak, Minangkabau, Melayu, Mentawai, Nias. Kemudian di Pulau Jawa terdapat suku-suku Betawi, Sunda, Badui, dan Jawa. Sementara, di Pulau Kalimantan terdapat suku Dayak, Banjar, Bugis, Kutai.
Di Sulawesi terdapat suku Bantik, Minahasa, Mongondow, Banggai, Buton. Masih banyak lagi suku bangsa yang terdapat di Indonesia seperti suku Bali, Sasak, Sumbawa, Alor, Ambon, Asmat, Aero, dan sebagainya.
Setiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang berbeda, meski begitu tetap merupakan satu kesatuan yaitu Bangsa Indonesia.
Dalam ikrar Sumpah Pemuda menyatakan 'Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia'. Makna satu bangsa ialah meski terdiri atas bermacam-macam suku dengan agama, budaya, dan adat istiadat berbeda-beda, namun tetap satu yaitu Bangsa Indonesia, sesuai semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap tanggal 28 Oktober tepat pada peristiwa Sumpah Pemuda. Tak lengkap rasanya jika memperingati hari Sumpah Pemuda tak mengumandangkan ikrarnya. Seperti lagu ciptaan Liberty Manik yang selalu kita nyanyikan saat perayaan Sumpah Pemuda yaitu Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa Indonesia.
Lagu ini jika kita mendalaminya sangat besar makna yang terkandung di dalamnya. Meskipun wilayah Indonesia terdiri atas beragam pulau, beragam suku, budaya, dan bermacam-macam bahasa tetapi tetap satu jua yakni Indonesia. Dan sebagaimana tersebut dalam slogan "Bhineka Tunggal Ika", berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Satu Nusa, nusa berasal dari bahasa sanskerta yang bermakna pulau. Satu Nusa mengandung makna bahwa meski kita berdiri atas ribuan pulau tetapi kita tetap satu yakni tanah air Indonesia.
Satu Bangsa, mengandung makna bahwa meskipun etnis dan suku berbeda-beda tetapi kita adalah satu yakni Bangsa Indonesia.
Satu Bahasa, mengandung makna bahwa meskipun terdapat ratusan bahasa tetapi bahasa pemersatu kita adalah Bahasa Indonesia.
Terdapat tiga tujuan digelarnya kongres pemuda :
- melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda-pemudi Indonesia
- membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia
- memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia
Sebagai generasi muda Indonesia harus selalu menjaga keutuhan bangsa. Hal ini agar generasi muda sebagai harapan bangsa bisa terus bersatu demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bung Karno mengatakan bahwa "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".
Lihat Hukum Selengkapnya
From Wikipedia, the free encyclopedia
Single by Liberty Manik (Writer)
Instrument of Satu Nusa Satu Bangsa
Satu Nusa Satu Bangsa (transl. One Native Land, One Nation) is an Indonesian national song created by Liberty Manik, and the song was first played via radio broadcasts in 1947.[1][2]
Satu nusa Satu bangsa Satu bahasa kita
Tanah air Pasti jaya Untuk s'lama-lamanya
Reff : Indonesia pusaka Indonesia tercinta Nusa bangsa Dan Bahasa Kita bela bersama
One Native Land One Nation Our language is one
The Motherland Will be Glorious For Forever and ever
Reff : The Sacred Indonesia The Beloved Indonesia Native land, nation and language We will support it together
"Satu Nusa Satu Bangsa" is performed andante moderato in 44 time.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Satu Nusa Satu Bangsa adalah lagu nasional Indonesia yang diciptakan oleh Liberty Manik di Semarang. Lagu ini kemudian pertama kali diperdengarkan ke publik melalui siaran Radio Republik Indonesia di Yogyakarta pada tahun 1947.[1]
"Satu Nusa Satu Bangsa" dirilis pada tahun 1947.[2] Dalam menciptakan lagu ini, Liberty Manik terinspirasi dari semangat Sumpah Pemuda dengan merujuk pada tiga inti dari Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa (satu tanah air), satu bangsa, dan satu bahasa. Lagu ini berisi ajakan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga dan membela identitas bangsa Indonesia.[3][4]